5 Latihan Fisioterapi Post Fraktur Greenstick

5 Latihan Fisioterapi Post Fraktur Greenstick

FISIOFIT.ID - Siapa yang ingin terus-menerus merasakan kaku, nyeri, dan keterbatasan gerak setelah gips penyangga akhirnya dilepas?

Tentu saja tidak ada! Masa pemulihan pascafraktur atau patah tulang seringkali menjadi tantangan besar, terutama setelah mengalami Fraktur Greenstick.

Meskipun jenis patah tulang ini umumnya terjadi pada anak-anak dan dianggap kurang parah dibandingkan fraktur lengkap, pemulihan pasca-gips bisa menyebabkan otot dan sendi terasa sangat "tertidur."


Fisioterapi memegang peran krusial dalam membangun kembali fungsi yang hilang, menghilangkan kekakuan yang mengganggu, dan mengembalikan rentang gerak penuh.

Langkah ini memastikan Anda atau orang terdekat dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.

Artikel ini akan memandu Anda melalui lima latihan fisioterapi inti yang telah terbukti efektif untuk pemulihan pascafraktur Greenstick.

Ingatlah, selalu konsultasikan program latihan ini dengan fisioterapis profesional Anda sebelum memulai.

Baca juga: Tips Latihan Fisioterapi Lainnya.

Mengenal Lebih Dekat Fraktur Greenstick

Fraktur Greenstick adalah jenis patah tulang yang tidak mengenai seluruh penampang tulang.

Namanya diambil dari analogi patahnya ranting pohon muda yang masih "hijau" (green stick).

Jika Anda mencoba mematahkan ranting muda, bagian luar ranting akan pecah, sementara bagian dalamnya masih terhubung.

Pada manusia, fraktur Greenstick terjadi karena tulang anak-anak masih relatif lunak, fleksibel, dan memiliki korteks (lapisan luar) yang lebih tebal dibandingkan tulang orang dewasa.

Ketika tekanan berlebihan terjadi, tulang hanya retak atau patah sebagian di satu sisi, sementara sisi yang lain tetap utuh.

Fraktur ini paling umum terjadi di tulang panjang lengan bawah, yaitu radius dan ulna.

Meskipun dokter mungkin menganggapnya sebagai fraktur yang relatif "mudah" diatasi, masa imobilisasi (pemakaian gips) tetap menyebabkan beberapa dampak serius:

  1. Kekakuan Sendi: Sendi pergelangan tangan, siku, atau bahu yang terdekat menjadi kaku karena tidak digerakkan.
  2. Atrofi Otot: Otot-otot di sekitar area cedera melemah dan mengecil akibat kurangnya penggunaan.
  3. Penurunan Fungsi: Koordinasi dan kekuatan menggenggam menurun drastis.
Fisioterapi berfungsi mengatasi ketiga masalah tersebut secara bertahap dan aman.

Prinsip Dasar Fisioterapi Pascafraktur

Pemulihan yang sukses bergantung pada pendekatan yang hati-hati, terstruktur, dan konsisten.

Fisioterapi pascafraktur berpegang pada beberapa prinsip utama:

1. Keamanan dan Batas Nyeri

Setiap latihan harus dilakukan dalam batas kenyamanan. Rasa sakit yang ringan hingga sedang mungkin terjadi, ini merupakan sinyal jaringan sedang "dibangunkan."

Namun, hentikan segera jika Anda merasakan nyeri tajam, menusuk, atau meningkat secara signifikan setelah sesi latihan. Jangan pernah memaksakan gerakan.

2. Konsistensi Jangka Pendek

Latihan yang dilakukan secara teratur (misalnya, 3–4 kali sehari dengan repetisi kecil) jauh lebih efektif daripada sesi latihan yang panjang dan berat yang hanya dilakukan sesekali.

Otot dan sendi butuh stimulasi ringan dan sering.

3. Progresi Bertahap

Latihan harus beranjak dari gerakan pasif (dibantu) menjadi gerakan aktif mandiri, dan akhirnya bergerak menuju latihan penguatan (resistensi).

Jangan terburu-buru meningkatkan beban. Fokus utama di awal adalah rentang gerak (Range of Motion/ROM).

5 Latihan Fisioterapi Inti Pascafraktur Greenstick

Setelah gips dilepas dan dokter memastikan tulang sudah menyambung dengan baik, Anda dapat mulai menjalani fase kritis fisioterapi.

Lima latihan berikut berfokus pada pemulihan fungsional dan rentang gerak, yang merupakan prioritas utama.

1. Latihan Gerak Pasif dan Asistif Awal (The Assisted Glide)

Tujuan: Mengembalikan kelenturan sendi yang kaku dan mengurangi kekakuan tanpa membebani otot yang lemah.

Teknik:

  1. Duduk tegak di meja. Letakkan lengan yang cedera di atas meja dengan telapak tangan menghadap ke atas atau ke bawah.
  2. Gunakan tangan yang sehat untuk memegang pergelangan tangan yang cedera.
  3. Lakukan gerakan fleksi (menekuk) dan ekstensi (meluruskan) pada pergelangan tangan secara perlahan dan lembut.
  4. Bantu gerakan ini menggunakan tangan yang sehat. Biarkan tangan yang sehat "menarik" atau "mendorong" pergelangan tangan hingga mencapai titik regangan yang nyaman.
  5. Dosis: Tahan di posisi akhir selama 5 detik, ulangi 10 kali untuk setiap arah. Lakukan secara perlahan seperti slow motion.

2. Latihan Gerak Aktif Mandiri (The Independent Sweep)

Tujuan: Mengaktifkan kembali otot-otot yang menahan dan menggerakkan sendi tanpa bantuan luar.

Ini membangun kendali saraf dan otot.

Teknik:

  1. Posisikan lengan yang cedera seperti saat Anda melakukan latihan asistif, namun kali ini lepaskan bantuan tangan yang sehat.
  2. Gerakkan pergelangan tangan secara aktif (menggunakan kekuatan otot lengan sendiri) ke atas, ke bawah, ke kiri, dan ke kanan (deviasi radial dan ulnar).
  3. Fokuskan pikiran Anda pada usaha mencapai rentang gerak maksimal yang terasa nyaman. Rasakan setiap otot yang bekerja.
  4. Dosis: Lakukan masing-masing arah sebanyak 10–15 kali repetisi yang lambat dan terkontrol.

3. Latihan Membalikkan Telapak Tangan (Supinasi dan Pronasi)

Tujuan: Mengembalikan kemampuan lengan bawah untuk memutar, fungsi yang sangat penting untuk memegang gagang pintu, makan, dan mengetik.

Fraktur Greenstick pada radius/ulna sering membatasi gerakan ini.

Teknik:

  1. Duduklah dengan siku ditekuk 90 derajat, tempelkan sisi lengan atas pada tubuh Anda.
  2. Genggam gagang sapu ringan atau botol air kecil (opsional: tanpa alat pun bisa).
  3. Putar perlahan lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke atas (Supinasi). Tahan.
  4. Putar kembali perlahan hingga telapak tangan menghadap ke bawah (Pronasi). Tahan.
  5. Pastikan gerakan rotasi hanya berasal dari sendi lengan bawah dan tidak melibatkan putaran dari bahu. Gunakan cermin untuk memverifikasi.
  6. Dosis: Ulangi putaran 10 kali di setiap arah.

4. Latihan Penguatan Isometrik Ringan (The Silent Flex)

Tujuan: Mengaktifkan dan membangun kembali kekuatan otot tanpa menggerakkan sendi yang masih rentan.

Ini sangat aman untuk tahap awal penguatan.

Teknik:

  1. Untuk Fleksi/Ekstensi (Pergelangan Tangan):
  • Letakkan tangan yang cedera di atas meja.
  • Letakkan telapak tangan yang sehat di atas punggung tangan yang cedera.
Coba tekuk pergelangan tangan ke atas (melawan tangan yang sehat) tanpa benar-benar bergerak*. Tangan yang sehat berfungsi sebagai dinding statis.
  • Lakukan hal yang sama untuk arah sebaliknya (mendorong ke bawah).
2. Sensasi: Anda hanya merasakan kontraksi otot di lengan bawah Anda.
  1. Dosis: Kontraksikan otot dengan kekuatan 50% dari maksimal selama 5–7 detik. Lepaskan. Ulangi 8–10 kali.

5. Latihan Fungsional Menggenggam dan Melepas (The Functional Grip)

Tujuan: Memperbaiki kekuatan genggaman (grip strength) dan kemampuan fungsional jari yang pasti melemah selama imobilisasi.

Teknik:

  1. Gunakan benda yang lembut dan aman, seperti bola stres (stress ball), squishy, atau sedikit adonan play dough.
  2. Genggam benda tersebut dengan kekuatan yang nyaman, lalu remas dengan lembut selama 5 detik.
  3. Buka genggaman dan rentangkan jari-jari selebar mungkin.
  4. Lakukan transisi dari menggenggam dan merentangkan ini secara ritmis.
  5. Setelah Anda merasa lebih kuat, Anda dapat mengganti bola stres dengan pegas tangan yang ringan atau handuk yang digulung.
  6. Dosis: Lakukan 10–15 kali remasan, istirahat, dan ulangi 3 set.

Tips Penting Selama Pemulihan

Pemulihan pascafraktur Greenstick merupakan sebuah perjalanan maraton, bukan lari cepat.

Kesabaran dan perhatian terhadap tubuh menjadi kunci kesuksesan jangka panjang.

Konsultasi Rutin Adalah Wajib

Meskipun latihan di atas adalah inti dari program pemulihan, Anda harus tetap melakukan pertemuan rutin dengan fisioterapis.

Fisioterapis dapat memodifikasi program Anda seiring perkembangan kekuatan, memberikan terapi manual (pijat sendi dan otot khusus), dan menggunakan modalitas seperti pemanasan atau stimulasi listrik ringan.

Manajemen Pembengkakan dan Rasa Sakit

Pembengkakan (edema) ringan dan nyeri sendi sering menyertai pelepasan gips. Pastikan Anda mengelola gejala ini dengan baik.

Tinggikan lengan Anda di atas jantung saat beristirahat. Gunakan kompres es selama 10–15 menit setelah sesi latihan untuk menenangkan jaringan yang meradang.

Nutrisi dan Hidrasi Maksimal

Tubuh Anda bekerja keras untuk memperbaiki tulang dan membangun kembali otot. Dukung proses ini dengan pola makan tinggi protein (untuk perbaikan otot) dan kalsium/Vitamin D (untuk kesehatan tulang).

Minum air yang cukup memastikan sirkulasi darah optimal, membantu mengirimkan nutrisi ke jaringan yang pulih.

Kembali ke Aktivitas Bertahap

Jangan terburu-buru untuk kembali mengangkat beban berat atau melakukan olahraga kontak.

Mulailah dengan aktivitas ringan dan bertahap tingkatkan tuntutan fungsional.

Otot dan tulang membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan stres yang lebih besar.

Kesimpulan

Mengatasi keterbatasan pasca-Fraktur Greenstick memerlukan komitmen dan program fisioterapi yang terarah.

Dengan secara konsisten mempraktikkan lima latihan inti—mulai dari gerakan asistif dan aktif, rotasi (supinasi/pronasi), penguatan isometrik, hingga latihan fungsional menggenggam—Anda membuka jalan untuk memulihkan rentang gerak dan kekuatan sepenuhnya.

Ingatlah prinsipnya: mendengarkan batas nyeri, konsisten, dan membiarkan tubuh Anda maju sesuai kecepatannya.

Dedikasi Anda hari ini adalah jaminan fungsi penuh dan kekuatan di masa depan.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama